Minggu, 08 Juli 2012

Kosong

Di dalam keramaian aku masih merasa sedih
Sendiri memikirkan kamu
Kosong yang hanya kurasakan
Kau telah tinggal di hatiku
-Kosong, Dewa19-

Kosong...
Ya, aku merasa kosong. Aku merasa hampa.
Bukan, aku bukannya merasa kesepian.
Entahlah, ada sesuatu dalam diriku, atau mungkin lebih tepatnya dalam hatiku, yang tak berisi.
Bukan, hatiku bukan tak berisi.
Entahlah, hanya kamu, ya, kamu, yang terukir dan ada dalam hatiku.
Aku merasa bahagia... tapi tak bahagia.
Semua terasa hambar.
Ada beberapa hal yang tak menghiasi kebahagiaanku.
Aku pun tak tahu hal apakah itu.
Aku senang. Semua indah. Semua terlihat sempurna.
Namun, semua terasa kosong.
Apakah semua ini kembali tentangmu?
Mengapa semua ini harus selalu tentangmu?
Haruskah semua ini tentangmu?
Aku sangat menyayangimu, kamu pun tahu itu kan? Dan ini tak berkurang sedikit pun.
Tapi, bisakah kamu membiarkanku melupakanmu?
Sedetik terlupa, sedetik kemudian teringat kembali.
Lagi-lagi kiasan ini masuk ke dalam hidupku.
Kamu pergi tapi kamu tinggal.
Kamu telah pergi dari kehidupanku, tapi kenyataannya kamu ada di ruang dan waktu yang sama denganku.
Pernahkah kamu membayangkan bahwa ini menyakitkanku?
Kamu telah pergi dari kehidupanku, tapi kenyataannya kamu ada di pikiran dan memoriku.
Padahal, kamu dengan mudah menghapus dan membuang jauh-jauh semua tentangku.
Bisakah aku melakukan itu semudah kamu? Bisakah kamu mengajariku?
Secepat aku berlari, secepat itu pula bayangmu mengikuti.
Sejauh aku membuang, sejauh itu pula kenangan tentangmu kembali.
Sejujurnya, aku tak merindukanmu. Tapi, aku rindu saat-saat bersamamu.
Apa kamu merindukannya juga? Ya, aku sudah tahu, pasti tidak.
Terkadang aku membenci diriku sendiri.
Mengapa aku tak pernah bisa melupakanmu?
Mengapa aku tak pernah bisa membakar habis semua kenangan bersamamu seperti aku membakar gambar dan mawar darimu?
Aku bisa, tapi sebentar kemudian aku tak bisa. Dan begitu seterusnya.
Kosong...
Sudah lama sekali aku tak merasakan hal menakutkan ini sejak saat itu.
Sungguh, aku lebih memilih menangis daripada harus merasakan ini.
Rasa aneh yang entah apa ini.
Hambar, hampa, tak berasa...
Bahagia pun seakan tak menyenangkan dengan adanya perasaan ini dalam hatiku.
Bagian yang paling aku benci pada masalah ini adalah, mengapa semua ini harus tentangmu?

1 komentar:

Anonim mengatakan...

somehow i feel the same too...

Posting Komentar