Senin, 02 Juli 2012

Gitarku

Begitu banyak orang yang tak mengerti keadaan dan perasaan orang lain.
Kebanyakan dari mereka hanya mementingkan masalah mereka sendiri.
Hilangkah sudah rasa empati di dunia ini?
Pernahkah kau merasakan seolah tak ada satupun orang yang memahami apa yang tengah kau rasakan?
Entahlah, aku merasa mereka tak pernah mengerti apa yang aku rasakan.
Mereka tak pernah mau tahu apa yang aku tlah lalui.
Hanya keluargaku dan sahabat-sahabatku yang amat mengertiku, tidak seperti mereka.
Juga Tuhan. Semua keluh kesahku, rasa terimakasihku, serta harapan-harapanku, Tuhan selalu mendengarkan dan membuatku lebih kuat.
Dan satu lagi, gitarku.
Kesayanganku yang amat berharga.
Begitu banyak cerita aku katakan padanya.
Telah banyak air mata aku tumpahkan padanya.
Ia seakan mengerti. Ia seakan paham.
Entahlah, mungkin hanya perasaanku.
Saat aku tengah bahagia, melodi yang dikeluarkan terdengar lebih indah.
Saat aku tengah berduka, baru aku menyentuhnya air mataku mengalir begitu saja. Seperti baru saja ia mengatakan “tumpahkan saja semua keresahanmu padaku”.
Saat aku tengah risau, seolah sesuatu yang buruk akan terjadi, entah ini sebuah kebetulan atau tidak, salah satu senarnya pasti putus.
Aku ingat, ketika orang yang amat aku sayangi melukaiku.
Waktu itu, tangisku pecah dengan ia dalam pelukanku.
Aku ingat, ketika aku menghabiskan sepanjang hariku bersama orang itu juga.
Lelahnya aku waktu itu tak menghalangiku memetik dan bercerita padanya.
Tak sekali-dua aku tertidur dengan memeluknya.
Ia saksi bisu hidupku.
Gitarku saja bisa berempati, mengapa mereka tidak?
Aku rasa penyebab orang sulit berempati, karena mereka tak saling mengenal.
Maksudku, hati mereka belum mengenal.
Seandainya ada sosok nyata cerminan gitarku...

0 komentar:

Posting Komentar