Minggu, 24 Februari 2013

Setiap Tempat Punya Cerita [Neneng Rostiana]

MENANTI SENJA

Kebun Raya Cibodas: 27/12/2012 (Taken by Ananda Marvian)


Kuhirup dalam-dalam udara segar asli alam di pegunungan. Air masih merintik di bawah langit Kota Hujan tempatku berpijak saat ini. Aku memejam menikmati tarian angin yang membelai-belai lembut wajahku. Ah, sejuk.
          Gemericik aliran air yang terhubung dengan air terjun Ciismun di atas gunung menggema indah di telinga. Pepohonan, juga cemara dan pinus, saling menjulang adu tinggi. Embun menetes manis dari kelopak merah jambu bunga kamboja. Aku tak henti berdecak takjub mengagumi mahakarya Sang Pencipta.
          Tiba-tiba. “Selamat ulang tahuuuun,” lalu aku menoleh.
          Para sahabatku, membawa masing-masing dua kue mangkuk dengan lilin-lilin kecil. Aku mendekap mulutku sendiri dan tertawa tanpa suara. Aku menghambur ke pelukan mereka.
          “Tunggu! Buat permintaan,”
          Aku hendak meniup lilin, dan berhenti untuk membuat permohonan yang kurapal dalam hati.
               Selama tujuh belas tahun aku menetap dan bernapas di dunia. Apa yang aku harapkan? Kau tahu, sederhana. Semacam rasa yang mengekang senyum dan tawamu: bahagia.
          Mataku berhenti mencari-cari. Aku tahu, sosoknya tak mungkin ada dalam kerumunan para sahabatku itu. Aku menghela napas panjang. Tanpa ketahuan, aku diam-diam menggumam kecewa.
          “Maaf, kita udah berusaha mengajak dia, tapi...”
          “Loh, apa sih? Cukup kalian,”
          Aku tertawa dan kami berangkulan. Iya, cukup kalian. Namun, bila ditambah satu orang lagi, pasti lebih sempurna. Sekarang menyenangkan. Hanya sedikit getir. Hampa. Tak punya rasa.
          Rindu bak candu; mampu menyiksa hari-hariku saat aku tak lagi dapat menatap sinar lembut dari matanya, memandang garis yang menyimpul manis di bibirnya. Sunyi bahkan lebih kejam; mengakumulasi keping-keping rindu sampai tak berhingga. Ah, haruskah bagian dari mencintai sesulit ini.
          Aku memandang air mancur yang ada di tepat tengah-tengah danau. Dulu, ada janji yang tersirat dari seseorang di masa lalu, “aku dan kamu harus ke sini,” begitu katanya. Mungkin, itu hanya angin lalu yang bahkan terlupakan sama sekali.
          Di mana tempat impianmu, menyelam dengan ikan-ikan di Raja Ampat? Melihat magic hour di seberang Menara Eiffel? Memandang langit Kutub Utara yang penuh aurora?
          Tempat impianku sederhana; duduk di rerumputan tepi danau Kebun Raya Cibodas. Menikmati hembusan udara sejuk, melihat air yang menyembur indah di tengah danau. Dengannya, pangeran negeri mimpiku, sambil menanti senja.


nb: Iya, ini tentangmu, seseorang di masa lalu. Aku amat ingin hadirmu waktu itu. Rasaku masih sama, masih seperti yang dulu aku katakan malam-malam saat kamu mau pulang. Wish you were read it.

0 komentar:

Posting Komentar