Rabu, 10 April 2013

Aku Bidadarinya

Mimpi manis itu masih memanipulasi
Namun bukan ilusi
“Kau tahu siapa yang paling berarti untukku?”
Aku mengerutkan dahi dan kembali bertanya, “siapa?”
“Coba lihat ke sana,” dia menunjuk ke utara
Aku menoleh, dan cermin besar muncul entah dari mana
Kupandang aku yang di sana
Terlihat menyedihkan, dengan rambut kusut tak karuan
Debu-debu menempel di sekujur badan
Coreng moreng mukaku bekas luka
Kekuatanku memudar, lalu mengalihkan pandang
Gadis itu penuh gemuruh kesedihan
Gadis itu, sungguh aku?
“Dia menyeramkan,” kataku
Aku menunduk dalam-dalam
Dia mengangkat mukaku, “tapi dia orangnya.”
Dia tersenyum tipis
Aku memandang nanar matanya
Kerlip cahaya memendar
Mendadak ada aku di sana
Kulitnya putih bersih, rambutnya digerai sambil dimainkan angin
Tiap langkahnya berubah bunga warna-warni
Gadis itu memutar, tetapi aku tak menemukan sayap di punggungnya
Senyumnya selembut awan
Gadis itu berseri-seri hingga tampak sempurna
Gadis itu, sungguh aku?
“Percuma dunia memandangmu seburuk-buruknya, kamu selalu jadi bidadariku,”
Begitu katanya
Aku, bidadarinya…

Available on Soundcloud:


0 komentar:

Posting Komentar