Sendiri memikirkan kamu
Kosong yang hanya kurasakan
Kau telah tinggal di hatiku
-Kosong, Dewa19-
Kosong...
Ya,
aku merasa kosong. Aku merasa hampa.
Bukan,
aku bukannya merasa kesepian.
Entahlah,
ada sesuatu dalam diriku, atau mungkin lebih tepatnya dalam hatiku, yang tak
berisi.
Bukan,
hatiku bukan tak berisi.
Entahlah,
hanya kamu, ya, kamu, yang terukir dan ada dalam hatiku.
Aku
merasa bahagia... tapi tak bahagia.
Semua
terasa hambar.
Ada
beberapa hal yang tak menghiasi kebahagiaanku.
Aku
pun tak tahu hal apakah itu.
Aku
senang. Semua indah. Semua terlihat sempurna.
Namun,
semua terasa kosong.
Apakah
semua ini kembali tentangmu?
Mengapa
semua ini harus selalu tentangmu?
Haruskah
semua ini tentangmu?
Aku
sangat menyayangimu, kamu pun tahu itu kan? Dan ini tak berkurang sedikit pun.
Tapi,
bisakah kamu membiarkanku melupakanmu?
Sedetik
terlupa, sedetik kemudian teringat kembali.
Lagi-lagi
kiasan ini masuk ke dalam hidupku.
Kamu
pergi tapi kamu tinggal.
Kamu
telah pergi dari kehidupanku, tapi kenyataannya kamu ada di ruang dan waktu
yang sama denganku.
Pernahkah
kamu membayangkan bahwa ini menyakitkanku?
Kamu
telah pergi dari kehidupanku, tapi kenyataannya kamu ada di pikiran dan
memoriku.
Padahal,
kamu dengan mudah menghapus dan membuang jauh-jauh semua tentangku.
Bisakah
aku melakukan itu semudah kamu? Bisakah kamu mengajariku?
Secepat
aku berlari, secepat itu pula bayangmu mengikuti.
Sejauh
aku membuang, sejauh itu pula kenangan tentangmu kembali.
Sejujurnya,
aku tak merindukanmu. Tapi, aku rindu saat-saat bersamamu.
Apa
kamu merindukannya juga? Ya, aku sudah tahu, pasti tidak.
Terkadang
aku membenci diriku sendiri.
Mengapa
aku tak pernah bisa melupakanmu?
Mengapa
aku tak pernah bisa membakar habis semua kenangan bersamamu seperti aku
membakar gambar dan mawar darimu?
Aku
bisa, tapi sebentar kemudian aku tak bisa. Dan begitu seterusnya.
Kosong...
Sudah
lama sekali aku tak merasakan hal menakutkan ini sejak saat itu.
Sungguh,
aku lebih memilih menangis daripada harus merasakan ini.
Rasa
aneh yang entah apa ini.
Hambar,
hampa, tak berasa...
Bahagia
pun seakan tak menyenangkan dengan adanya perasaan ini dalam hatiku.
Bagian
yang paling aku benci pada masalah ini adalah, mengapa semua ini harus
tentangmu?
1 komentar:
somehow i feel the same too...
Posting Komentar