Malam
ini, di sini, di bawah malam mendung. Bersama bintang-bintang yang cahayanya
meredup disembunyikan langit hitam. Bukankah meretas jenuhmu sebentar tak
masalah? Ataukah aku yang mulai bosan melihatmu sendirian, Sayang. Mari,
biarkan aku menatap jauh ke dalam dua bola matamu. Aku ingin merasuk lebih jauh
dalam jiwamu dan menemukan apa yang mengisi penuh kepalamu. Terlebih hatimu.
Sudah lama aku menyerah. Terbuat dari apa hatimu? Begitu kokoh membeku; tak
dapat ditembus.
Tubuhku
mematung. Aku membiarkan diriku terhanyut dalam lamunan. Terus menerka-nerka
apa yang baiknya kulakukan: berjuang dan bertahan, diam, atau melupakan.
Bagaimana aku menciptakan masalahku sendiri. Dengan membuatnya rumit, tentangmu
yang bahkan tak pernah ada dalam hidupku. Kamu yang tak pernah tahu betapa
seseorang ingin menjaga senyumnya itu agar tak meluntur. Aku. Sikap dinginmu
selalu membuatku sesak napas, kautahu? Aku seperti orang bodoh yang mencoba
membuat api dengan dua batang kayu kering di kutub utara. Ah, entahlah,
pesonamu bak candu, apalagi raut manis itu, aku tak mampu berbalik dan berjalan
pergi. Bahkan dari kejauhan, simpul di bibirmu itu masih mengagumkan.
Maukah
kamu duduk di sampingku?
Beritahukan
aku semuanya. Tentangmu, segala mimpimu, bahkan kauboleh menceritakan siapa
yang tinggal di hatimu sampai detik ini. Aku tak peduli. Meskipun aku begitu
ingin menggenggam erat-erat jemarimu, aku tahu akan sama menyakitkan ketika
kamu memaksa untuk pergi. Kalau sungguh kamu tak ingin tinggal, setidaknya,
sisakan bayanganmu bersamaku. Untuk merengkuh rindu milikku.
1 komentar:
wah kayaknya udah cinta bgt yaa neneng sama cowoknya ....
:)
Posting Komentar