Kenangan
jadi begitu mematikan
Ketika
aku, ingin lupakan
Carut
marut, dan segala luka
Yang
entah kau goreskan sengaja
Aku
coba berontak pada sang waktu
Aku
terus meronta
Hingga
sampai ke titik terlelahku
Bertahan
dari seretan si masa lalu
Menuju
ruang dan waktu
Dimana
masih ada kita
Asa,
yang aku titipkan padamu
Tanpa
belas kasih, kauhempas jauh-jauh
Dengan
tega, kaulempar dalam telaga dusta
Inikah
wujud asli bahagia yang kamu beri?
Kunikmati
tiap rasa yang kau bagi
Walau
detik berikutnya
Menjelma
pisau belati
Yang menyayat lapisan ruang hati
Saat
aku sadar, telah jatuh terlalu dalam
Aku
tak ingin bangkit
Aku
terlanjur amat menikmati
Cinta
dan luka yang kamu ramu jadi satu
Menyegarkan
sedikit hati yang penuh bekas jahitan
Yang
lama tak tersentuh
Sorot
hangat kedua matamu penuh misteri
Namun
jiwa rapuhku selalu rindu
Mungkinkah
aku salah artikan?
Sinarnya
cerah, dan pancarkan ketulusan
Melukiskan
betapa kamu inginkan aku
Dalam
pelukanmu
Lengkung
senyum di bibirmu
Ajarkan
aku arti keindahan
Memapahku
kembali ke secercah harapan
Yang
dulu hilang
Terhempas
cinta yang salah arah
Dalam
mencari jalan pulang
Meninggalkan
perih tanpa darah
Semua
sangat sempurna
Kala
aku masih ada dalam hatimu
Yang
hampir tak punya celah
Saat
kita saling genggam
Aku
gamit tanganmu sangat erat
Hingga
jemari kita tak lagi berjarak
Aku
membiarkan sepi yang coba membunuh
Dalam
diam, lidahku masih berusaha
Untuk
ucapkan, kalau aku mau kamu disini
Aku
benci kehilangan
Perlahan,
kenangan ini melukaiku
Pecahan
kenangan yang berserakan ini
Harus
aku buang, atau simpan?
Tapi,
aku mulai mencintai
Caraku
guratkan lukaku sendiri
Yaitu,
dengan mengingatmu
2 komentar:
romantis sekali .. pasti dia setia sekali padamu yaa ..
Wah, justru negasinya.
Posting Komentar